Menetima Pesanan Kaos Satuan atau Partai besar, Harga Bisa Nego Coyyy

Sampah Sungai Jakarta Akan Diurai dengan Bakteri

Share on :

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggunakan teknologi pengurai sampah dengan bakteri sebagai langkah untuk mempercepat pembersihan sungai-sungai di Jakarta agar dapat dijadikan sebagai alternatif air baku untuk air minum.

Teknologi sendiri ditawarkan oleh sebuah perusahaan China, yang telah menerapkannya sejak tahun 2008. Bakteri tersebut memiliki kemampuan menghancurkan sampah-sampah padat dan menjadikan air sungai bening. Perusahaan ini pun sudah melakukan pemaparan di Sekretariat Negara untuk mempromosikan teknologi tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dia akan mengundang perusahan tersebut. "Saya sengaja mengundang mereka. Teknologi bakteri ini akan membuat air sungai yang keruh menjadi bening karena mampu menghilangkan tanah, lumpur, minyak dan oli dalam kali, sehingga air sungai jadi bening. Di China juga ada seperti itu," kata Basuki, usai menerima perwakilan perusahaan dari China tersebut di Balaikota DKI, Jakarta, Sabtu (3/11/12).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, sampah dalam sungai atau kali akan diurai oleh mikro bakteri pemakan sampah. Masyarakat pun tidak perlu khawatir, karena bakteri ini juga aman untuk masyarakat.

"Kita ingin lakukan sesuatu buat rakyat DKI. Bayangkan di depan Istana saja sungainya kotor begitu. Jadi sebagai uji coba, kita bersihkan pakai teknologi ini," Basuki memaparkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan bakteri yang dikembangkan bisa memakan sedimen sampah yang menumpuk di dasar kali.

Sebagai tahap awal, uji coba penguraian sampah di anak Kali Ciliwung depan Istana Negara akan dilakukan sepanjang satu kilometer. Proses penguraian sampah ini sendiri memakan waktu selama tiga bulan hingga anak sungai tersebut menjadi bening.

"Bakteri tersebut akan disuntikkan ke dalam sungai. Lalu bakteri itu akan memakan sedimen yang ada di dasar sungai karena dapat memakan sampah organik maupun non organik. Selain airnya jadi bening, baunya juga hilang," jelas Eko yang mendampingi Basuki. Jika uji coba tersebut sukses, pemakaian bakteri ini dapat diteruskan di sungai-sungai kecil lain di Jakarta.

Eko menerangkan, belum ada pembicaraan mengenai harga teknologi tersebut karena harga harga ditentukan menurut jenis dan karakter dari sampah atau sedimen sungai di Jakarta. Oleh sebab itu selama uji coba yang berlangsung selama tiga bulan tersebut, perusahaan tersebut akan meneliti jenis dan karakter sampah yang dimiliki DKI Jakarta.

Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Pemprov DKI dengan perusahaan dari China tersebut pun baru dibuat setelah penelitian tersebut selesai. MoU ini yang kemudian akan menjadi awal kelanjutan kerja.

Sayangnya, lanjut Eko, perusahaan China tersebut masih belum mau membeberkan nama bakteri yang digunakan. "Nama perusahaannya juga diminta untuk dirahasiakan. Tapi yang pasti kami belum bicara harga karena mereka akan menghitung dulu. Karena tiap negara kondisinya lain-lain," jelas Eko.

Eko menambahkan, teknologi bakteri ini akan membuka peluang air sungai di DKI Jakarta untuk dijadikan sebagai sumber tambahan untuk kebutuhan air bersih di Ibukota.

Hal senada diungkapkan oleh Sem Johari selaku perwakilan perusahaan dari China tersebut. Ia menerangkan pihaknya menawarkan cara membersihkan sungai-sungai di DKI Jakarta dengan menggunakan sistem bactery treatment.

"Sekarang baru diperkenalkan kepada Wagub DKI. Bila disetujui, baru dibuatkan MoU. Kita masih bicarakan dan presentasi saja. Kami lihat beliau menanggapi dengan antusias. Mudah-mudahan setelah ini bisa diundang kembali," katanya singkat.
Sumber
INFORMASI TAMBAHAN
Jenis sampah dapat dibagi 2,
1. Sampah organik adalah sampah basah yaitu sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dan lain-lain. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/ hancur) secara alami.plastik, kaleng, dan semacamnya; tidak dapat ter-degradasi secara alami.
2. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyakl bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagai zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.

Degradasi merupakan suatu proses penguraian dan penghancuran bahan-bahan organic oleh bakteri-bakteri baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan media perantaranya. Sampah pada umumnya mampu terdegradasi tergantung kepada jenis sampah dan juga tanahnya.

TAMBAHAN : Salah satu cara pemanfaatan bakteri di bidang kebersihan

Nafsu Makan Bakteri dapat dimanfaatkan untuk membersihkan Pencemaran Uranium
Sejak tahun 1997, profesor biokimia Judy Wall, telah mempelajari sebuah spesies bakteri dengan tujuan menentukan potensinya untuk bioremediasi lokasi tercemar tumpahan uranium. Bioremediasi adalah penggunaan mahluk hidup untuk mengurangi atau menghilangkan bencana lingkungan dari kimia beracun atau limbah lainnya. Di Amerika Serikat, bahan radioaktif, termasuk uranium, mencemari sekitar 40 juta ton tanah dan debu, cukup untuk mengisi 17 stadium olahraga profesional, dan 1,7 triliun galon air tanah, sekitar empat kali konsumsi air harian AS. Penelitiannya didanai sebagai bagian dari program penelitian Bioremediasi alamiah dan dipercepat kementrian Energi.

“Bakteri ini ditemukan dimana-mana,” kata Wall. “Yang membuatnya unik dan berpotensi sebagai remediator uranium adalah bagaimana ia membuat energinya. Ia tidak membuat energinya lewat fotosintesis seperti tanaman atau membakar oksigen seperti hewan. Ia membuat energinya dengan mendorong atau menambahkan elektron ke senyawa lainnya.”

Wall percaya sistem transpor elektron ini dapat digunakan untuk bioremediasi. Dengan mendorong elektron ke Uranium VI yang sangat mudah larut namun berbahaya, bentuk yang lebih netral yaitu Uranium IV dapat tercipta. Bentuk ini tidak mudah larut dan lebih mudah disimpan dan disaring dari air tercemar.

“Bila kita dapat menggunakan bakteri yang ada secara alamiah di lokasi, kita dapat mengurangi tingkat gangguan pada lingkungan saat pembersihan,” kata beliau. “Bioremediasi juga mestinya menghemat biaya.”

Saat ini, Wall bekerja dengan para peneliti dari Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico untuk memahami protein yang mengirimkan elektron ke Uranium VI. Para peneliti telah menemukan setidaknya satu protein dalam proses ini, dan di masa depan, mereka berharap mempelajari bagaimana meningkatkan afinitas bakteri pada uranium dan meningkatkan efisiensinya sebagai bioremediator.

“Saat kita telah menemukan jalur genetiknya, kita dapat mulai memeriksa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kegunaan bakteri ini untuk bioremediasi,” kata beliau. “Kita perlu menentukan kompetitor untuk elektronnya, seperti logam berat lainnya, mengisolasi faktor lingkungan yang dapat menghentikan sistem transpor dan menentukan metode-metode untuk mendukung pertumbuhan bakteri bermanfaat ini.”

SUMBER : University Of Missouri-Columbia. dalam Fakta Ilmiah

0 komentar on Sampah Sungai Jakarta Akan Diurai dengan Bakteri :

Post a Comment and Don't Spam!

 

Information

Flag Counter

Rencang-rencang Blog

Join US Facebook

Labels

Peppy Corporaton. Diberdayakan oleh Blogger.